Garasitogel-mistik - Cerita Nyata Pesugihan yang ritualnya berakibat kematian.Ada beberapa pelaku yang bernasib tragis di lokasi tempat keramat Jawa Barat yang hampir semuanya ditemukan sudah menjadi mayat, itu semua ulah sipelaku itu sendiri yang sok tahu dan bersifat sombong ketika berada di lokasi keramat. Lokasi keramatnya berbeda-beda dan kronologisnyapun tidak sama salah satu diantaranya.
1.Keramat Karang Gantungan
Kota kecil yang berpenduduk sangat padat ini memiliki beberpa tempat lokasi keramat yang terbilang cukup dikenal namun penduduk setempat mengetahui kalau tempat keramat itu hanya dipakai untuk ziarah biasa.
Selain lokasi keramat itu berada di tanah milik kehutanan yang dulunya sering dipakai untuk mengambil kayu bakar oleh penduduknya, juga tempat keramat itu sering dipakai wisata dari luar kota hingga mancanegara.
Khususnya di hari libur dan hari besar tempat ini menjadi jug-jugan mulai anak kecil hingga tua, dan mereka ini hanya sekedar berwisata saja, tidak tahu kalau tempat yang mereka singgahi itu adalah sebuah pintu gerbang menuju alam kasat mata dengan diberi sebuah ciri yakni sebongkah batu besar tepat di tanah yang datar.
Memang bongkahan batu itu tidaklah besar dan tidak ada yang tahu, hanya juru kunci itu sendirilah yang tahu, itulah yang dinamakan pintu gerbang keramat “Tawang Gantungan”.Penduduk setempat bahkan dari daerah manapun menyebutnya dengan sebutan keramat “Karang Gantungan” dimana yang ngageugeuh di keramat itu adalah Eyang Anom dan Nyimas Ayu Putri kedua sosok ghoib ini sudah sangat melegenda di tanah Jawa Barat ini.Di lokasi keramat ini terdapat 40 ekor hewan perimata/monyet sudah puluhan tahun monyet ini tidak pernah lebih ataupun kurang.
Dari ke 40 monyet ini ada salah satu rajanya yakni seekor monyet berbulu putih yakni jelmaan dan Nyimas Ayu Putri, jadi siapapun pelakunya yang ingin kaya raya dengan ngalap berkah di keramat “Karang Gantungan” ini tentunya harus mengikat perjanjian dengan kedua sosok ghoib tersebut dan ketika masa perjanjian itu habis harus siap menjalani kehidupan baru, di alam ghoib seperti monyet-monyet yang ada di keramat tersebut, bagaimana tatacara ritual di keramat yang satu ini?.
Tata Cara Ritual Di Keramat karang gantungan
Tidak lain sipelaku harus melalui lelaku di dalam goa batu, dimana goa batu itu dililit oleh sebuah akar beringin yang sudah ratusan tahun umurnya, jika akar yang melilit batu/Goa itu entah bakalan jadi apa, sebab batu/goa itu sebagai penutup mata air yang menghidupi kota Dollar. Mungkin kotaDollar akan mati semua habis dilibas air bah.
Kota kecil yang berpenduduk sangat padat ini memiliki beberpa tempat lokasi keramat yang terbilang cukup dikenal namun penduduk setempat mengetahui kalau tempat keramat itu hanya dipakai untuk ziarah biasa.
Selain lokasi keramat itu berada di tanah milik kehutanan yang dulunya sering dipakai untuk mengambil kayu bakar oleh penduduknya, juga tempat keramat itu sering dipakai wisata dari luar kota hingga mancanegara.
Khususnya di hari libur dan hari besar tempat ini menjadi jug-jugan mulai anak kecil hingga tua, dan mereka ini hanya sekedar berwisata saja, tidak tahu kalau tempat yang mereka singgahi itu adalah sebuah pintu gerbang menuju alam kasat mata dengan diberi sebuah ciri yakni sebongkah batu besar tepat di tanah yang datar.
Memang bongkahan batu itu tidaklah besar dan tidak ada yang tahu, hanya juru kunci itu sendirilah yang tahu, itulah yang dinamakan pintu gerbang keramat “Tawang Gantungan”.Penduduk setempat bahkan dari daerah manapun menyebutnya dengan sebutan keramat “Karang Gantungan” dimana yang ngageugeuh di keramat itu adalah Eyang Anom dan Nyimas Ayu Putri kedua sosok ghoib ini sudah sangat melegenda di tanah Jawa Barat ini.Di lokasi keramat ini terdapat 40 ekor hewan perimata/monyet sudah puluhan tahun monyet ini tidak pernah lebih ataupun kurang.
Dari ke 40 monyet ini ada salah satu rajanya yakni seekor monyet berbulu putih yakni jelmaan dan Nyimas Ayu Putri, jadi siapapun pelakunya yang ingin kaya raya dengan ngalap berkah di keramat “Karang Gantungan” ini tentunya harus mengikat perjanjian dengan kedua sosok ghoib tersebut dan ketika masa perjanjian itu habis harus siap menjalani kehidupan baru, di alam ghoib seperti monyet-monyet yang ada di keramat tersebut, bagaimana tatacara ritual di keramat yang satu ini?.
Tata Cara Ritual Di Keramat karang gantungan
Tidak lain sipelaku harus melalui lelaku di dalam goa batu, dimana goa batu itu dililit oleh sebuah akar beringin yang sudah ratusan tahun umurnya, jika akar yang melilit batu/Goa itu entah bakalan jadi apa, sebab batu/goa itu sebagai penutup mata air yang menghidupi kota Dollar. Mungkin kotaDollar akan mati semua habis dilibas air bah.
Tahun 1997 lalu ada tragedi yang sangat memilukan dimana ada salah satu pelaku ritual yang mati di lokasi keramat Karang Gantungan dan ditemukan warga sudah menjadi bangkai yang dikerubuti oleh ribuan belatung.Kenapa bisa begitu dan siapa yang salah. ..?Simak kisahnya dibawah ini.
Tahun 1997 lalu ada tragedi yang sangat memilukan dimana ada salah satu pelaku ritual yang mati di lokasi keramat Karang Gantungan dan ditemukan warga sudah menjadi bangkai yang dikerubuti oleh ribuan belatung.Kenapa bisa begitu dan siapa yang salah. ..?Simak kisahnya dibawah ini.
Entah sudah berapa malam sipelaku ritual berada di keramat itu sudah diketemukan jadi mayat yang sudah membusuk dan menyebar bau bangkai, dan situlah warga sibuk mencari sumber aroma yang tidak sedap dan ketika sumber bau bangkai itu ditemukan barulah semua warga kaget yang ternyata dari seonggok daging manusia yang telah membusuk.
Ketika diperiksa ternyata si korban ini adalah orang-orang yang dulunya pernah lelaku di keramat tersebut.Entah kenapa dia berlaku nekad hingga melakukan ritual tanpa seijin juru kunci.Mungkin dirinya nekad berbuat seperti itu lantaran faktor keuangan yang tidak punya untuk membeli ubo rampe sebagai media utama ritual tersebut.
Yang lebih utamanya tanpa ada yang memandu dalam acara ritual tersebut. lnilah yang menjadi fatal bagi sipelaku lantaran tugas juru kunci meñitipkan bagi siapa saja yang hendak lelaku baik di keramat manapun, coba perhatikan jika juru kunci dalam tawasulan menyampaikan niat sipelaku sering disampaikan kata-kata bahasa leluhur yang Artinya :’’dari atas sehelai rambut,dari bawah seusap telapak kaki di tambah darahnya setetes kaula nitip pada eyang sebab orang ini ingin bertemu dengan eyang untuk diberi rezeki.’’
Tahun 1997 lalu ada tragedi yang sangat memilukan dimana ada salah satu pelaku ritual yang mati di lokasi keramat Karang Gantungan dan ditemukan warga sudah menjadi bangkai yang dikerubuti oleh ribuan belatung.Kenapa bisa begitu dan siapa yang salah. ..?Simak kisahnya dibawah ini.
Entah sudah berapa malam sipelaku ritual berada di keramat itu sudah diketemukan jadi mayat yang sudah membusuk dan menyebar bau bangkai, dan situlah warga sibuk mencari sumber aroma yang tidak sedap dan ketika sumber bau bangkai itu ditemukan barulah semua warga kaget yang ternyata dari seonggok daging manusia yang telah membusuk.
Ketika diperiksa ternyata si korban ini adalah orang-orang yang dulunya pernah lelaku di keramat tersebut.Entah kenapa dia berlaku nekad hingga melakukan ritual tanpa seijin juru kunci.Mungkin dirinya nekad berbuat seperti itu lantaran faktor keuangan yang tidak punya untuk membeli ubo rampe sebagai media utama ritual tersebut.
Yang lebih utamanya tanpa ada yang memandu dalam acara ritual tersebut. lnilah yang menjadi fatal bagi sipelaku lantaran tugas juru kunci meñitipkan bagi siapa saja yang hendak lelaku baik di keramat manapun, coba perhatikan jika juru kunci dalam tawasulan menyampaikan niat sipelaku sering disampaikan kata-kata bahasa leluhur yang Artinya :’’dari atas sehelai rambut,dari bawah seusap telapak kaki di tambah darahnya setetes kaula nitip pada eyang sebab orang ini ingin bertemu dengan eyang untuk diberi rezeki.’’
2.Keramat Garawangi
Sekitar 2 tahun kebelakang ada tragedi dikeramat ini dimana salah satu pelaku ritual menghembuskan napas tèrakhir di lokasi keramat “Garawangi”.
Seperti biasa Mak Uki selaku juru kunci keramat selalu tawasulan jika kedatangan tamu yang hendak lelaku di keramat “Garawangi” baik itu sekedar ziarah biasa, entah juga yang ingin lelaku dan menginap di keramat tersebut.
Malam itu bertepatan dengan malam Jum’at Kliwon, para pelaku/tamu semakin banyak yang mulai berdatangan untuk lelaku di keramat Garawangiyang terletak di Kecamatan Ranca Kalong Kabupaten Sumedang.Banyak pelaku yang hilir mudik di sekitar lokasi keramat tersebut ada pula yang ngobrol sekitar pengalamannya masing-masing ketika lelaku di keramat tersebut, ada pula segelintir orang yang sifatnya agak sompral (bahasa - Sunda) artinya sombong, yang mengaku dirinya selama ritual di keramat manapun tidak pernah ditemui sosok ghoibnya.
Perilaku orang tersebut sangat berbeda dengan pelaku-pelaku lainnya sebut saja namanya Roni, selama berada di lokasi keramat Roni tidak henti-hentinya menganggap rendah pada yang ngageugeuh di keramat Garawangi ,EyangTapa Sedasakti dan Nyimas Putri Sari Pohaci.
Ketika malam tiba sebagian peziarah pulang ke rumahnya masing-masing dan ada sebagian lagi pelaku yang sengaja ingin bermalam di keramat tersebut termasuk Roni.Roni tidak henti-hentinya sesumbar yang tetap ingin bertemu dengan sosok ghoib di keramat ini walau sudah diperingatkan oleh seluruh rekan sesama pelaku ritual namun tetap sifat sombongnya itu sengaja dia perlihatkan pada orang lain seolah dirinya itu jagoan.
Dan ucapannya itu kalau dirinya pernah berguru pada seorang kyai, dari Banten keturunan dan orang sakti mandraguna.Orang-orang sesama pelaku ritualpun merasa risih dengan adanya Roni lantaran takut ada hal-hal yang tidak diinginkan.Lantaran pada malam itu tepat berkumpulnya para sosok ghoib di keramat Garawangi untuk pertemuan para lelembut untuk mengadakan rapat, itulah yang diketahui berdasar pengakuan Mak Uki selaku juru kunci.
Sebelum Mak Uki meninggalkan tempat lokasi keramat tersebut sudah wanti-wanti agar para pelaku tidak boleh sembrono baik itu prilaku maupun tata bahasa mesti dijaga, lantaran segala gerak-gerik pelaku ritual sudah pasti diketahui oleh sosok penguasa ghoib, ucapan itu masih terngiang di kuping mereka seolah memberi perhatian dan peringatan pada semua pelaku yang hendak menginap di keramat tersebut.
Sepulangnya Mak Uki, untuk sementara waktu disekitar lokasi keramat dan khususnya para pelaku yang berada di cungkup itu terasa sangat sunyi, sepi dan mencekam hanya terdengar suara hewan malam saja saling bersahutan ditambah wangi aroma semerbak dari kemenyan yang telah dibakar oleh Mak Uki sejak tadi hendak turun dari keramat.
Dalam keheningan malam tiba-tiba ada salah seorang pelaku yang nyeletuk “Eyang gera hadir, gera bere kuring milik anu saloba-lobana, jeung bisi Eyang butuh tandonan nanamah sok wae nyawa kuring keur gantina mah”.
Yang ternyata sumber suara itu keluar dan bibir Roni, Subhanallah orang ini sudah benar-benar keterlaluan, dia sudah tidak punya tata krama lagi.
Artinya : “Eyang Cepat muncul, cepat saya beri rezeki yang sebanyak-banyaknya dan bilamana Eyang perlu jaminan silahkan saja nyawa saya sebagai gantinya”.
Perlu diketahui, jika melakukan ritual di keramat ini tidak diperkenankan untuk meminta pesugihan lantaran keramat ini memang suci dan tidak boleh dikotori oleh orang-orang yang muja atau munjung apalagi urusannya dengan tumbal manusia sebagai wadalnya, jelas-jelas akan di tolak!
Spontan saja cungkup yang dipakai ritual itupun ambruk ditimpa sebuah pohon aren yang berukuran sangat besar. Sementara para pelaku ritual menjerit histeris sambil berhamburan keluar ingin tahu ada apa gerangan yang terjadi? Setengah bangunan cungkup itu hancur berantakan lantaran menahan bobot berat pohon aren yang secara tiba-tiba saja ambruk padahal tidak ada hujan serta angin yang mengakibatkan pohon aren itu bisa ambruk, aneh bukan...?
Sekitar 2 tahun kebelakang ada tragedi dikeramat ini dimana salah satu pelaku ritual menghembuskan napas tèrakhir di lokasi keramat “Garawangi”.
Seperti biasa Mak Uki selaku juru kunci keramat selalu tawasulan jika kedatangan tamu yang hendak lelaku di keramat “Garawangi” baik itu sekedar ziarah biasa, entah juga yang ingin lelaku dan menginap di keramat tersebut.
Malam itu bertepatan dengan malam Jum’at Kliwon, para pelaku/tamu semakin banyak yang mulai berdatangan untuk lelaku di keramat Garawangiyang terletak di Kecamatan Ranca Kalong Kabupaten Sumedang.Banyak pelaku yang hilir mudik di sekitar lokasi keramat tersebut ada pula yang ngobrol sekitar pengalamannya masing-masing ketika lelaku di keramat tersebut, ada pula segelintir orang yang sifatnya agak sompral (bahasa - Sunda) artinya sombong, yang mengaku dirinya selama ritual di keramat manapun tidak pernah ditemui sosok ghoibnya.
Perilaku orang tersebut sangat berbeda dengan pelaku-pelaku lainnya sebut saja namanya Roni, selama berada di lokasi keramat Roni tidak henti-hentinya menganggap rendah pada yang ngageugeuh di keramat Garawangi ,EyangTapa Sedasakti dan Nyimas Putri Sari Pohaci.
Ketika malam tiba sebagian peziarah pulang ke rumahnya masing-masing dan ada sebagian lagi pelaku yang sengaja ingin bermalam di keramat tersebut termasuk Roni.Roni tidak henti-hentinya sesumbar yang tetap ingin bertemu dengan sosok ghoib di keramat ini walau sudah diperingatkan oleh seluruh rekan sesama pelaku ritual namun tetap sifat sombongnya itu sengaja dia perlihatkan pada orang lain seolah dirinya itu jagoan.
Dan ucapannya itu kalau dirinya pernah berguru pada seorang kyai, dari Banten keturunan dan orang sakti mandraguna.Orang-orang sesama pelaku ritualpun merasa risih dengan adanya Roni lantaran takut ada hal-hal yang tidak diinginkan.Lantaran pada malam itu tepat berkumpulnya para sosok ghoib di keramat Garawangi untuk pertemuan para lelembut untuk mengadakan rapat, itulah yang diketahui berdasar pengakuan Mak Uki selaku juru kunci.
Sebelum Mak Uki meninggalkan tempat lokasi keramat tersebut sudah wanti-wanti agar para pelaku tidak boleh sembrono baik itu prilaku maupun tata bahasa mesti dijaga, lantaran segala gerak-gerik pelaku ritual sudah pasti diketahui oleh sosok penguasa ghoib, ucapan itu masih terngiang di kuping mereka seolah memberi perhatian dan peringatan pada semua pelaku yang hendak menginap di keramat tersebut.
Sepulangnya Mak Uki, untuk sementara waktu disekitar lokasi keramat dan khususnya para pelaku yang berada di cungkup itu terasa sangat sunyi, sepi dan mencekam hanya terdengar suara hewan malam saja saling bersahutan ditambah wangi aroma semerbak dari kemenyan yang telah dibakar oleh Mak Uki sejak tadi hendak turun dari keramat.
Dalam keheningan malam tiba-tiba ada salah seorang pelaku yang nyeletuk “Eyang gera hadir, gera bere kuring milik anu saloba-lobana, jeung bisi Eyang butuh tandonan nanamah sok wae nyawa kuring keur gantina mah”.
Yang ternyata sumber suara itu keluar dan bibir Roni, Subhanallah orang ini sudah benar-benar keterlaluan, dia sudah tidak punya tata krama lagi.
Artinya : “Eyang Cepat muncul, cepat saya beri rezeki yang sebanyak-banyaknya dan bilamana Eyang perlu jaminan silahkan saja nyawa saya sebagai gantinya”.
Perlu diketahui, jika melakukan ritual di keramat ini tidak diperkenankan untuk meminta pesugihan lantaran keramat ini memang suci dan tidak boleh dikotori oleh orang-orang yang muja atau munjung apalagi urusannya dengan tumbal manusia sebagai wadalnya, jelas-jelas akan di tolak!
Spontan saja cungkup yang dipakai ritual itupun ambruk ditimpa sebuah pohon aren yang berukuran sangat besar. Sementara para pelaku ritual menjerit histeris sambil berhamburan keluar ingin tahu ada apa gerangan yang terjadi? Setengah bangunan cungkup itu hancur berantakan lantaran menahan bobot berat pohon aren yang secara tiba-tiba saja ambruk padahal tidak ada hujan serta angin yang mengakibatkan pohon aren itu bisa ambruk, aneh bukan...?
Tragedi ambruknya pohon aren itu memang di luar nalar manusia sebab pohon itu tumbuh di luar keramat dan tidak mungkin bisa ambruk ke lokasi keramat tersebut. Ukuran tinggi serta panjangnya batang pohon aren itu tidak mungkin sampai jatuh menimpa bangunan cungkup tersebut, coba saja bayangkan panjang pohon aren tersebut berkisar 30-35 meter, sementara untuk sampai jatuh di lokasi keramat tersebut berjarak ÷ 90-100 meter.
Kenapa hal yang sangat tidak masuk akal itu bisa terjadi...? Manusia tidak akan bisa melawan takdir dan Yang Maha Kuasa, apapun kehendaknya itu bisa saja terjadi dan tentunya apa yang menjadi penyebabnya semua itu...? Yang jelas pasti ada sebab musababnya.
Menurut orang yang paling dituakan mengatakan kaIau ini lantaran ulah perbuatan manusia yang sompral sebab tidak seperti biasanya karuhun yang ngageugeuh di lokasi keramat ini bisa berulah seperti ini dan ini tebukti dari sekian banyak pelaku ritual waktu itu ada salah seorang pelaku yang meninggal di tempat kejadian dan tubuhnya tergencet pohon aren, dialah Roni,Mungkin penguasa keramat Garawangi tidak menyukai segala tindak tunduk Roni yang sok jagoan. Memang Roni sangat keterlaluan, sifatnya yang sombong di mata umum seolah dirinya yang lebih hebat, Roni tidak menyadari kalau dirinya tidak memiliki indra ke enam tentunya tidak waspada dan tidak berhati-hati dengan siapa dia berhadapan?
Manusia seperti Roni itu memang masih ada, ketika dilakukan investigasi ke lokasi keramat yang ada di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur pasti selalu saja menemui orang-orang semacam itu tapi Alhamdulillah mereka-mereka bisa diberi wawasan agar tidak sompral dan tidak bertindak gegabah di lokasi keramat tapi ada juga yang bandel, nah. Kalau sifatnya sudah seperti ini masa bodoh tentunya mereka sudah siap menghadapi sosok ghoib yang entah seperti apa wajah dan postur tubuhnya.
3.Keramat Damar Wulan
Di keramat ini terdiri dari 11 keramat yang 90% berada di perkebunan salak milik penduduk.Keramat satu hingga sebelas ini berbeda Iokasinya serta berbeda pula sosok penguasa ghoibnya.
Sekitar tahun 1994 lalu ada tragedi salah seorang pelaku ritual yang mati akibat memaksakan diri untuk ritual dalam keadaan puasa, kondisi fisiknya sangat lemah lantaran faktor usia. Ritual di keramat ini si pelaku dituntut untuk puasa 3 hari 3 malam serta tidak diperbolehkan berbicara walau dengan sesama pelaku ritual, itu bisa dianggap batal.
Di keramat Damar Wulan ini hanya tinggal 10 keramat yang ada, sementara sosok ghoib penghuni keramat 11 itu sudah hijrah dibawa oleh pelaku ritual yang sukses, dia adalah pemilik P0 Bis yang cukup ternama. Sosok ghoib tersebut sekarang sudah pindah ke sebuah villa pribadi milik perusahaan PO Bis tersebut yang maksudnya untuk mempermudah komunikasi antara si pemilik pesugihan dan sosok ghoib tersebut.
Berbeda dengan pelaku yang bernama Ahyar, walau dia sudah 3 malam berpuasa dan berada di keramat mendapat perlakuan kasar dari sosok ghoib Mbah Gerba penguasa keramat lima, Ahyar di bentak di usir serta di tendang hingga keluar keramat namun Ahyar tetap naik kembali ke atas menuju keramat dengan cara merayap dan pada akhirnya sosok ghoib itupun memberi rezeki padanya.
Kematian pelaku di keramat DamarWulan itu bukan faktor kesalahan dari juru kunci namun itu kesalahan dan si pelaku ritual sendiri yang memaksakan diri dalam keadaan fisiknya yang lemah lantaran sudah 3 malam berpuasa ditambah dengan suhu udara yang panas membuat semakin tidak kuat menahan dahaga.
4.Keramat Goa Jayanti
Di keramat ini pelaku dituntut ritual di dalam goa alami yang terbuat dari batu karang yang saban waktu terendam oleh air taut, tapi bagi si pelaku ritual memang sangat lah aman walau ombak laut pasang.
Bagi Si pelaku ritual untuk melakukan tapa brata letaknya di atas karang namun masih tetap dalam goa tersebut, jadi merasa aman dari terjangan ombak dan air laut pun tidak akan mengganggu aktivitas pelaku ritual lantaran air laut hanya masuk di bagian bawah saja.
Dulu pernah ada tragedi seorang pelaku ritual sedang melakukan ritual tiba-tiba di tempat keramat lokasi goa tersebut terang benderang dan si pelaku melihat penampakan ular besar jelmaan dari Nyi Roro Kidu lantaran takut latu si pelaku ini melompat dari tempat ritual ke bawah untuk menceburkan dirinya kedalam kubangan air laut, secara bersamaan tiba-tiba sipelaku ini terseret arus ombak laut dan terbawa ke pesisir pantai lalu digulung ombak hingga ke tengah lautan dan nyawanya tidak bisa tertolong hingga keesokan harinya ditemukan sudah menjadi mayat.
Sekarang-sekarang ini yang mengaku jadi juru kunci keramat Goa Jayanti cukup banyak, padahal mereka-mereka ini bukan dari keturunan juru kunci terdahulu makanya tidak aneh bagi siapapun yang akan melakukan ritual di keramat ini pasti akan diminta biaya yang sangat mahal dan terkadang belum apa-apa si pelaku diminta untuk membeli kambing atau sapi untuk dipotong dijadikan tumbalnya.Jelas-jelas kalau itu adalah perbuatan orang-orang yang tidak bertanggung jawab belum apa-apa si pelaku sudah keluar kocek cukup besar padahal ritualpun belum dilaksanakan.
Bagi Si pelaku yang menemukan kasus seperti ini hendaklah berhati-hati sebab ritual itu belum bisa dijamin akan sukses atau gagalnya lantaran belum terjadi pertemuan dengan sosok ghoib tersebut apalagi belum ada ikatan perjanjian apakah sosok ghoib tersebut bisa diajak kolaborasi oleh si pelaku atau tidak...?
Kecuali kalau kesepakatan antara sosok ghoib tersebut dengan si pelaku sudah benar-benar terjadi dengan bertemu langsung serta permintaan untuk potong kambing atau sapi atas titahnya sosok ghoib barulah tinggal kita laksanakan, sebab segala ucapan sosok ghoib itu tidak akan meleset dan tidak akan bohong pasti Si pelaku akan kaya raya.
Justru yang banyak bohong itu adalah manusia itu sendiri dalam hal ini Si juru kunci.Juru kunci semacam ini sudah banyak dalam dunia uka-uka artinya ingin memanfaatkan keuntungan dari pelakunya.
Berbeda dengan juru kunci yang garis dari keturunan itu sudah pasti mereka akan lebih afdol dan tidak akan meminta biaya besar lantaran juru kunci ini mengikuti aturan dan tata cara juru kunci yang terdahulu, maka berhati-hatilah untuk mencari juru kunci yang tentunya ilmu dan pengetahuan hal- hal ghoibnya sudah mapan atau permanen dijamin tidak akan ada masalah bahkan ritualpun bisa tenang dan jika Si pelaku itu benar-benar fokus dan khusyu’ dijamin keinginannya akan terkabul.
5. Keramat Curug Ciung
Tiga tahun kebelakang di keramat ini ada musibah salah satu pelaku ritual dipatuk ular piton hingga Si korban pingsan namun tidak berakibat fatal hingga mati.Kronologisnya ketika seorang pelaku sedang melaksanakan ritual di keramat Curug Ciung tiba-tiba muncul seekor ular yang sangat besar. Pikiran si pelaku kalau sosok ular itu adalah sosok ghoib yang menjelma sebagai siluman ular, kemanapun ular itu merayap selalu dia diam termasuk ketika tubuhnya dibelit oleh ular tersebut, si pasien malah tidak berkutik sama sekali.
Ketika si pelaku itu sudah tidak tahan tiba-tiba tubuhnya beringsut dari tempat duduknya secara spontan paha kaki si pelaku tersebut dipatuk hingga kelojotan. Pelaku memaksakan diri untuk meraih batang pohon bambu dan seketika itu pula tubuh ular itu dihantamnya berulang kali namun si ular itu malah masuk kedalam lubang dan tidak pernah keluar lagi hingga hari menjelang siang.
Juru kunci dibuatnya jadi gelisah mendengar kasus yang menimpa si pelaku tersebut lantas Si korban pun dibawa ke rumah sakit untuk berobat.Tidak urung juru kunci itupun keluar kocek untuk biaya berobat bagi si pelaku.
Dengan kejadian itu juru kunci lebih extra berhati-hati lantaran ular piton yang berukuran besar itu hingga kini belum pernah muncul lagi Apakah ular besar tersebut langsung mati dalam lubang tempat persembunyiannya atau memang sudah keluar yang tidak diketahui oleh juru kunci.
Lokasi keramat Curug Ciung ini memang terbilang sangat angker selain lokasinya di atas tebing aliran Sungai Citarum juga jurangnya sangat curam dan sangat cocok untuk persembunyian hewan melata seperti ular-ular besar.Jika ritual di keramat ini mesti extra hati-hati lantaran terpeleset sedikit sudah pasti terperosok kedalam jurang dan nyawalah sebagai gantinya.
Penguasa di keramat Curug ini terbilang tingkat tinggi, sebab sosok ghoib tersebut dalam tingkat/fase JIN yakni JIN KAFIRUN dan memiliki 2 orang anak yakni JIN HALIUS dan NYIMAS PUTRI GIRINGSING.Berhati-hatilah jika ritual di tempat keramat ini sebab perjanjiannya sangat saklek berbeda dengan perjanjian siluman. Penjanjian ini sangatlah singkat dalam kurun waktu 6 bulan lamanya Si pelaku akan diambil nyawanya lantaran kesepakatan antara kedua belah pihak yang berbeda alam.
Berbeda dengan perjanjian siluman, disini pelaku bisa berumur panjang tentunya dalam tiap setahun sekali Si pelaku harus memotong hewan kaki empat. ltulah untuk memperpanjang usia si pelaku.
Kenapa hal yang sangat tidak masuk akal itu bisa terjadi...? Manusia tidak akan bisa melawan takdir dan Yang Maha Kuasa, apapun kehendaknya itu bisa saja terjadi dan tentunya apa yang menjadi penyebabnya semua itu...? Yang jelas pasti ada sebab musababnya.
Menurut orang yang paling dituakan mengatakan kaIau ini lantaran ulah perbuatan manusia yang sompral sebab tidak seperti biasanya karuhun yang ngageugeuh di lokasi keramat ini bisa berulah seperti ini dan ini tebukti dari sekian banyak pelaku ritual waktu itu ada salah seorang pelaku yang meninggal di tempat kejadian dan tubuhnya tergencet pohon aren, dialah Roni,Mungkin penguasa keramat Garawangi tidak menyukai segala tindak tunduk Roni yang sok jagoan. Memang Roni sangat keterlaluan, sifatnya yang sombong di mata umum seolah dirinya yang lebih hebat, Roni tidak menyadari kalau dirinya tidak memiliki indra ke enam tentunya tidak waspada dan tidak berhati-hati dengan siapa dia berhadapan?
Manusia seperti Roni itu memang masih ada, ketika dilakukan investigasi ke lokasi keramat yang ada di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur pasti selalu saja menemui orang-orang semacam itu tapi Alhamdulillah mereka-mereka bisa diberi wawasan agar tidak sompral dan tidak bertindak gegabah di lokasi keramat tapi ada juga yang bandel, nah. Kalau sifatnya sudah seperti ini masa bodoh tentunya mereka sudah siap menghadapi sosok ghoib yang entah seperti apa wajah dan postur tubuhnya.
3.Keramat Damar Wulan
Di keramat ini terdiri dari 11 keramat yang 90% berada di perkebunan salak milik penduduk.Keramat satu hingga sebelas ini berbeda Iokasinya serta berbeda pula sosok penguasa ghoibnya.
Sekitar tahun 1994 lalu ada tragedi salah seorang pelaku ritual yang mati akibat memaksakan diri untuk ritual dalam keadaan puasa, kondisi fisiknya sangat lemah lantaran faktor usia. Ritual di keramat ini si pelaku dituntut untuk puasa 3 hari 3 malam serta tidak diperbolehkan berbicara walau dengan sesama pelaku ritual, itu bisa dianggap batal.
Di keramat Damar Wulan ini hanya tinggal 10 keramat yang ada, sementara sosok ghoib penghuni keramat 11 itu sudah hijrah dibawa oleh pelaku ritual yang sukses, dia adalah pemilik P0 Bis yang cukup ternama. Sosok ghoib tersebut sekarang sudah pindah ke sebuah villa pribadi milik perusahaan PO Bis tersebut yang maksudnya untuk mempermudah komunikasi antara si pemilik pesugihan dan sosok ghoib tersebut.
Berbeda dengan pelaku yang bernama Ahyar, walau dia sudah 3 malam berpuasa dan berada di keramat mendapat perlakuan kasar dari sosok ghoib Mbah Gerba penguasa keramat lima, Ahyar di bentak di usir serta di tendang hingga keluar keramat namun Ahyar tetap naik kembali ke atas menuju keramat dengan cara merayap dan pada akhirnya sosok ghoib itupun memberi rezeki padanya.
Kematian pelaku di keramat DamarWulan itu bukan faktor kesalahan dari juru kunci namun itu kesalahan dan si pelaku ritual sendiri yang memaksakan diri dalam keadaan fisiknya yang lemah lantaran sudah 3 malam berpuasa ditambah dengan suhu udara yang panas membuat semakin tidak kuat menahan dahaga.
4.Keramat Goa Jayanti
Di keramat ini pelaku dituntut ritual di dalam goa alami yang terbuat dari batu karang yang saban waktu terendam oleh air taut, tapi bagi si pelaku ritual memang sangat lah aman walau ombak laut pasang.
Bagi Si pelaku ritual untuk melakukan tapa brata letaknya di atas karang namun masih tetap dalam goa tersebut, jadi merasa aman dari terjangan ombak dan air laut pun tidak akan mengganggu aktivitas pelaku ritual lantaran air laut hanya masuk di bagian bawah saja.
Dulu pernah ada tragedi seorang pelaku ritual sedang melakukan ritual tiba-tiba di tempat keramat lokasi goa tersebut terang benderang dan si pelaku melihat penampakan ular besar jelmaan dari Nyi Roro Kidu lantaran takut latu si pelaku ini melompat dari tempat ritual ke bawah untuk menceburkan dirinya kedalam kubangan air laut, secara bersamaan tiba-tiba sipelaku ini terseret arus ombak laut dan terbawa ke pesisir pantai lalu digulung ombak hingga ke tengah lautan dan nyawanya tidak bisa tertolong hingga keesokan harinya ditemukan sudah menjadi mayat.
Sekarang-sekarang ini yang mengaku jadi juru kunci keramat Goa Jayanti cukup banyak, padahal mereka-mereka ini bukan dari keturunan juru kunci terdahulu makanya tidak aneh bagi siapapun yang akan melakukan ritual di keramat ini pasti akan diminta biaya yang sangat mahal dan terkadang belum apa-apa si pelaku diminta untuk membeli kambing atau sapi untuk dipotong dijadikan tumbalnya.Jelas-jelas kalau itu adalah perbuatan orang-orang yang tidak bertanggung jawab belum apa-apa si pelaku sudah keluar kocek cukup besar padahal ritualpun belum dilaksanakan.
Bagi Si pelaku yang menemukan kasus seperti ini hendaklah berhati-hati sebab ritual itu belum bisa dijamin akan sukses atau gagalnya lantaran belum terjadi pertemuan dengan sosok ghoib tersebut apalagi belum ada ikatan perjanjian apakah sosok ghoib tersebut bisa diajak kolaborasi oleh si pelaku atau tidak...?
Kecuali kalau kesepakatan antara sosok ghoib tersebut dengan si pelaku sudah benar-benar terjadi dengan bertemu langsung serta permintaan untuk potong kambing atau sapi atas titahnya sosok ghoib barulah tinggal kita laksanakan, sebab segala ucapan sosok ghoib itu tidak akan meleset dan tidak akan bohong pasti Si pelaku akan kaya raya.
Justru yang banyak bohong itu adalah manusia itu sendiri dalam hal ini Si juru kunci.Juru kunci semacam ini sudah banyak dalam dunia uka-uka artinya ingin memanfaatkan keuntungan dari pelakunya.
Berbeda dengan juru kunci yang garis dari keturunan itu sudah pasti mereka akan lebih afdol dan tidak akan meminta biaya besar lantaran juru kunci ini mengikuti aturan dan tata cara juru kunci yang terdahulu, maka berhati-hatilah untuk mencari juru kunci yang tentunya ilmu dan pengetahuan hal- hal ghoibnya sudah mapan atau permanen dijamin tidak akan ada masalah bahkan ritualpun bisa tenang dan jika Si pelaku itu benar-benar fokus dan khusyu’ dijamin keinginannya akan terkabul.
5. Keramat Curug Ciung
Tiga tahun kebelakang di keramat ini ada musibah salah satu pelaku ritual dipatuk ular piton hingga Si korban pingsan namun tidak berakibat fatal hingga mati.Kronologisnya ketika seorang pelaku sedang melaksanakan ritual di keramat Curug Ciung tiba-tiba muncul seekor ular yang sangat besar. Pikiran si pelaku kalau sosok ular itu adalah sosok ghoib yang menjelma sebagai siluman ular, kemanapun ular itu merayap selalu dia diam termasuk ketika tubuhnya dibelit oleh ular tersebut, si pasien malah tidak berkutik sama sekali.
Ketika si pelaku itu sudah tidak tahan tiba-tiba tubuhnya beringsut dari tempat duduknya secara spontan paha kaki si pelaku tersebut dipatuk hingga kelojotan. Pelaku memaksakan diri untuk meraih batang pohon bambu dan seketika itu pula tubuh ular itu dihantamnya berulang kali namun si ular itu malah masuk kedalam lubang dan tidak pernah keluar lagi hingga hari menjelang siang.
Juru kunci dibuatnya jadi gelisah mendengar kasus yang menimpa si pelaku tersebut lantas Si korban pun dibawa ke rumah sakit untuk berobat.Tidak urung juru kunci itupun keluar kocek untuk biaya berobat bagi si pelaku.
Dengan kejadian itu juru kunci lebih extra berhati-hati lantaran ular piton yang berukuran besar itu hingga kini belum pernah muncul lagi Apakah ular besar tersebut langsung mati dalam lubang tempat persembunyiannya atau memang sudah keluar yang tidak diketahui oleh juru kunci.
Lokasi keramat Curug Ciung ini memang terbilang sangat angker selain lokasinya di atas tebing aliran Sungai Citarum juga jurangnya sangat curam dan sangat cocok untuk persembunyian hewan melata seperti ular-ular besar.Jika ritual di keramat ini mesti extra hati-hati lantaran terpeleset sedikit sudah pasti terperosok kedalam jurang dan nyawalah sebagai gantinya.
Penguasa di keramat Curug ini terbilang tingkat tinggi, sebab sosok ghoib tersebut dalam tingkat/fase JIN yakni JIN KAFIRUN dan memiliki 2 orang anak yakni JIN HALIUS dan NYIMAS PUTRI GIRINGSING.Berhati-hatilah jika ritual di tempat keramat ini sebab perjanjiannya sangat saklek berbeda dengan perjanjian siluman. Penjanjian ini sangatlah singkat dalam kurun waktu 6 bulan lamanya Si pelaku akan diambil nyawanya lantaran kesepakatan antara kedua belah pihak yang berbeda alam.
Berbeda dengan perjanjian siluman, disini pelaku bisa berumur panjang tentunya dalam tiap setahun sekali Si pelaku harus memotong hewan kaki empat. ltulah untuk memperpanjang usia si pelaku.
SUMBER : WWW.GARASIGAMING.COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar