Sabtu, 15 Juli 2017

Cerita Mitos Mistis Pamali Kebiasaan Gigit Kuku Jari Tangan

Garasitogel-mistik - Apa arti mitos pamali  mengigit kuku jari tangan? arti makananya adalah akan selalu sial dalam kehidupannya, apakah itu benar. mari kita simak cerita mitos misteri mitos kebiasaan gigit kuku jari.

http://garasigaming.com/

Padahal, siapa pun yang melihatnya pasti akan jatuh cinta pada pandangan pertama. Namun apa daya, bak sudah menjadi suratan takdir, jika berhadapan dengán lawan jenis, Indah, selalu saja tampak gugup dan setelah itu sakit tanpa sebab yang jelas....

Indah demikian sapaan akrabnya, adalah sosok wanita sunda yang demikian ideal. Betapa tidak, selain tinggi dan berbalut kulit kuning langsat dengan rambut sebahu dan wajah bercirikan oriental, ía benar-benar merupakan gadis yang benar-benar menawan. Sifanya yang manja kepada siapapun yang dikenalnya, belum lagi senyuman serta celoteh riangnya membuat banyak lelaki diam-diam tergila-gila kepadanya.

Sehingga tak heran, hampir kebanyakan lelaki yang pernah melihatnya pasti akan langsung berkata; “Bukan main ... aku mau jadi kekasih atau bakal calon suaminya’’

Yang paling aneh, jika berkenalan dengan lawan jenisnya, sontak, tanpa sebab yang jelas, lndah yang biasanya dikenal ceria langsung terdiam. Lèbih tepatnya gugup! Ia hanya asyik menggigit-gigit kukunya yang panjang dan terawat itu. Dan yang lebih mengherankan lagi, esoknya, tanpa sebab, lndah pun langsung jatuh sakit.

Ketika hal ini ditanyakan kepada beberapa sahabat karibnya, Dewi, gadis asal Sukabumi pasti langsung akan menjawab; “Soalnya, lndah punya kebiasaan menggigit kukunya. Itu kan pamali..”

“Kata orang-orang tua/kebiasaan menggigit kuku bisa mengakibatkan yang bersangkutan sering gugup dan selalu gelisah serta mudah sakit”, lanjut Dewi bersemangat.

“Padahal, kita sudah sering mengingatkan,” ujar Mira menimpali.

“Masalahnya, hal itu sudah menjadi kebiasaan, Jadi sulit untuk dihilangkan,” tambah Risqa sambil tersenyum.

Dari pelbagai keterangan yang berhasil dihimpun, aku benar-benar mati akal. Maklum, selama ini aku adalah satu-satunya tempat lndah mencurahkan segala kekesalan dan isi hatinya. Boleh dikata, tak pernah sekalipun la mau bercerita kepada yang lain, termasuk, kepada ayah, ibu bahkan adik perempuannya sendiri. Juga, bukan pada Dewi, Mira maupun Risqa yang selama ini menjadi teman berkumpulnya.

Sekali ini aku jadi temangu. Apalagi, dalam beberapa hari, lndah benar-benar meminta jawaban pasti dari segala apa yang dialaminya selama ini.

“Benar ya ... tolong kasih jawaban yang pasti dan solusinya demikian katanya sambil berjalan. Aku hanya bisa mengangguk sambil berpikir keras. Malamnya, aku tak berhasil memicingkan mata barang sekejap. Baru kali ini aku dilanda kegelisahan yang teramat sangat, hingga akhirnya, aku mendapat ide untuk menemul Amir. Sahabatku yang belakangan menjadi motivator di salah satu lembaga konseling.

“Ya ... mudah-mudahan Amir bisa memberikan pencerahan atas pertanyaan lndah,” demikian bisik hatiku. Dan tak lama kemudian, aku pun tertidur.

Esoknya, setelah menghubungi Amir dan menyelesaikan sarapan, aku pun pamit kepada ibu. Dan beberapa waktu kemudian, aku sudah berhadapan dengan Amir, sosok yang sejak dulu dikenal suka menolong orang, ramah, dan yang pasti jenius.

“Indri ... apa kabar?” Katanya sambil menyorongkan tangannya.

“Sangat baik, semoga Amir pun begitu,” kataku sambil menjabat tangannya dengan erat.

Silakan duduk dan mau minum apa?”Tanyanya sambil menarik kursi.

“Panas,” jawabku sekenanya sambil duduk.

Amir langsung memesan teh panas lewat interkom, kemudian duduk dan saling menceritakan apa kesibukan selama ini. Setelah puas melepaskan kekangenan, Amir pun bertanya, “Gak biasanya, apa yang sebenarnya Indri ingin tanyakan?”

Aku pun langsung menceritakan apa yang tengah dialami oleh Indah. Sementara, Amir mendengarkan dengan saksama. Tak lama kemudian, terdengar Annir pun berkata, “Menggigit-gigit kuku adalah suatu kebiasaan yang unik dan biasanya hal tersebut dilakukan sejak kecil.”

“Apakah hal itu termasuk pamali?” Potongku cepat.

“Nah ... yang aneh, selain gugup jika dikenalkan dengan lawan jenis kemudian menggigit-gigit kukunya, esoknya, biasanya, tanpa sebab yang jelas ia langsung sakit” kataku menjelaskan.

Sekali ini dahi Amir berkerut. Sejenak Ia menatap langit-langit ruangan seolah hendak mencari jawaban di sana. Tak lama kemudian, sambil tertawa kecil, Amir pun menjawab, “Kebiasaan itu dilakukan biasanya jika yang bersangkutan sedang cemas, panik ataupun tegang.”

“Ah,... mana mungkin sergahku, “Indah adalah sosok ideal bagi tiap lelaki. Bahkan hampir semua yang pernah melihatnya mengatakan ingin menjadi kekasih atau bakal calon suaminya. Berarti, lndah tidak perlu merasa tegang, minder ataupun panik yang jika diperkenalkan dengan seseorang,” lanjutku dengan bersemangat.

‘Yang bilang ideal kan kita,” kata Amir terang, “apakah lndah sendiri merasakannya?” Lanjutnya balas bertanya. Sekali ini aku benar-benar tersudut. Sebab, selama ini, Indah selalu merasa jika tubuhnya tidak proporsional. Terlalu tinggi dan agak gemuk...

“Yang Indri harus ingat, ada sebagian orang menyatakan menggigit-gigit kuku termasuk pamali,” lanjut Amir, “namun, yang pasti, selain tidak baik, menggigit-gigit kuku juga berisiko terkena penyakit akibat pelbagai kuman yang menempel di kuku langsung masuk ke dalam mulut. Dengan kata lain, kebiasaan itu tergolong jorok,” sambungnya sambil tersenyum dan menghisap rokoknya dalam-dalam.

Mendengar ketenangan itu, indni langsung saja berkomentar, “Yang ini aku sangat setuju.”

Kami langsung saja membahas betapa menggigit-gigit kuku yang selama ini menjadi kebiasaan Indah, ternyata, tidak bermanfaat sama sekali dan layak untuk dihilangkan.... Aku mencoba merangkai pelbagai peristiwa yang dialami oleh Indah saat hendak diperkenalkan dengan lelaki sampai dengan ia langsung sakit setelah itu,hasilnya benar-benar mencengangkan, analisis Amir, ternyata benar-benar ilmiah dan masuk akal.

Ketidak proporsionalan bentuk tubuh yang selama ini dirasakan lndah, ternyata membuat dirinya jadi tegang, panik, bahkan rendah diri yang menurut dirinya bisa diatasi dengan cara menggigit-gigit kuku.

Padahal, sadar atau tidak, cara itu membuat pelbagai kuman yang ada di balik kukunya, masuk ke mulut bersamaan dengan makanan yang diambilnya. Akibatnya, lepas itu, ia pun jatuh sakit.

“Selanjutnya, kenapa para lelaki tadi tak mau melangkah lebih lanjut lagi?” Tanyaku mencari kepastian.“Jawabannya sangat mudah, siapa pun, tak ingin mempunyai istri yang terkesan jorok karena kebiasaannya menggigit-gigit kuku,” jawab Amir, “hal itu bahkan bisa menjadi aib karena suami tak mampu membimbing istrinya untuk hidup sehat, Selain itu, bagaimana jika kebiasaan itu menular kepada anak-anaknya?” papar Amir panjang lebar sambil balik bertanya.

Aku hanya bisa mengangguk-anggukkan kepala tanda setuju. Ternyata, nenek moyang telah memberikan batasan kepada generasi penerusnya untuk menyikapi hidup dan kehidupan di dunia yang kian hari kian berat tantangannya itu.

Setelah dirasa cukup, maka, aku pun mohon diri. Amir mengantarkan sampai pintu kamar kerjanya sambil berkata, “Mudah-mudahan, penjelasanku bisa diterima dan tidak menyinggung perasaannya. Jangan lupa, sampaikan salamku pada Indah. Tetap semangat!”

Esoknya, lndah sengaja menemuiku di suatu tempat yang telah kita sepakati sebelumnya. Aku pun menceritakan apa yang kemarin dilontarkan Amir. lndah hanya terdiam sambil sesekali menangguk-anggukkan kepalanya. Ia benar-benar sadar, apa yang menjadi kebiasannya selama ini ternyata memang tidak baik, sekali lagi tidak baik!

Sebelum pulang, lndah memelukku erat sambil berkata dengan terisak, “Bantu biar aku bisa menghilangkan kebiasaan buruk itu. Dan terima kasih atas segala nasihat serta pencerahannya.”Aku mengangguk dan melepas kepergian Indah sampai punggungnya hilang di telan rerimbunan pagar hidup yang ada di tepian café tempat kami bertemu.

Singkat kata, lndah berhasli menghilangkan kebiasaannya. Dan kini, hampir tiap saat, Ia bergayut dengan manja di bahu bidang Anton, lelaki, yang selama ini sangat dikaguminya dan juga mengaguminya.

Itulah arti cerita mitos mistis misteri pamali kebiasaan mengigit kuku hidupnya akan selalu sial...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar