Minggu, 09 Juli 2017

Jalan Angker

http://garasigaming.com/

garasitogel-mistik - Namaku Rian. Aku tinggal disebuah rumah besar Desa Sekar Ayu. Kalian tahu, desa ini mempunyai jalan yang katanya berhantu! Aku tidak terlalu percaya karena itu KATANYA bukan NYATANYA.

Di jalan itu, memang banyak terjadi kecelakaan. Untuk melewati jalan yang katanya angker itu, semua harus siap siap. Bensin penuh, oli baru, ban tidak kempes dan lain sebagainnya. Aneh memang tapi, begitulah.

Pagi itu, lagi-lagi ada yang kecelakaan. Semua berfikir macam-macam. Mulai dari hantu belanda, hantu jepang, genderuwo, kuntilanak dan lainnya.

Ada temanku namanya Bimo. Dia mau pulang tapi, dia takut. Rumahnya harus melewati jalan angker itu. Kalo muter, akan menghabiskan waktu 30 menit lebih lama. Dia pun lebih memilih jalan angker itu. Bimo bilang perasaannya gak enak. Ada hawa serem gitu. Merinding. Dia lewat sambil komat-kamit baca doa. Terus, katanya dia lihat bayangan putih dan suara khas miss kunti, “Hi… hi… hi…”. Alhasil, dia kayuh sepedanya dengan cepat. Lalu terjatuh. Untung lukanya tidak serius. Fiuhhh… Pasti itu hanya tambahan cerita agar orang pada takut. Aku tidak percaya.

Hingga hari itu tiba. Hari yang membuat aku percaya pada hantu. Hari dimana aku melihatnya! Aku melihatnya dengan jelas! Yang membuatku tidak mau main main dengan yang namanya HANTU!!!

Pagi itu, aku ingin mencoba pergi ke jalan angker. Aku mengendarai sepeda motor. Saat melewati jalan itu, aku menghela napas. Fiuhh… Tidak ada yang namanya hantu, gumamku. Di tengah jalan, perasaanku mulai aneh. Merinding. Bulu romaku berdiri seketika. Itu perasaanku takut pertamaku. Mulutku langsung komat-kamit baca doa yang kuhafal.

Alah, paling cuma perasaan doang, gumamku. Yang paling kutakuti pun tiba, “Hi… Hi… Hi… “.

“Mama…….!!! ” Langsung aku gas sepeda motorku dengan kencang sambil berteriak memanggil mamaku.

Mataku pedih karena air mataku mengalir deras. Ya ampun… Beneran kah ini? Apakah ini yang namanya hantu? Ah, paling cuma perasaan doang karena berpikir yang aneh aneh. Aku tetap tak percaya hingga… Hingga muka itu… Muka itu muncul di hadapanku! Muka seram! Hanya kepalanya. Darah mengalir dari lehernya yang putus. Bola mata yang hampir keluar. Kornea mata bewarna putih. Rambut yang acak-acakkan. Hidung yang hancur dan mengeluarkan darah. Bibir yang tertusuk batu dan hancur. Muka retak yang berdarah. Astaga! Tidak bisa kulupakan.

Langsung kutebas kepala itu kesamping menggunakan tangan kosong. Aku menjerit sekeras mungkin. Tapi, kok kayaknya aku jalan disini-sini saja ya? Aku melihat ke belakang. Dan….. A….!!!

Makhluk hitam besar dengan kuku panjang dan mata merah. Mempunyai taring yang berliur. Tangannya…. Tangannya memegangi motorku! Aku tidak bisa bergerak. Hanya batinku yang berteriak sekuat mungkin. Aku membaca doa sebisa mungkin di dalam hati. Hingga, semua gelap.

Saat aku terbangun, aku berada di ruangan terang. Di sampingku ada mama yang menangis histeris dan langsung memelukku.

“Rian…. Papa! Rian sudah bangun! Hiks… “.

“Mama, kenapa mama menangis? Aku ada di mana?,” tanyaku.

“Kamu ada di rumah sakit, nak. Kamu koma selama 1 bulan”.

Apa?! 1 bulan? Aku pun langsung menceritakan yang kualami di jalan angker itu. Mama bilang bahwa aku masih beruntung. Aku tidak dibawa kealam mereka (Ghaib). Dan tidak meninggal.

“Nah, sekarang kamu percayakan, Rian? Bahwa kita memang hidup berdampingan. Kamu percaya bahwa kami itu ada. Iyakan? “. Aku bingung dengan pertanyaan mama yang aneh. “Ma.. Maksud mama apa? ” “Hi… Hi… Hi.. Hi… ” aku langsung sadar bahwa mamaku… Dia sudah meninggal 2 bulan yang lalu saat melewati jalan itu! Aaaa…..!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar